Rabu, 10 Oktober 2012

Aka Manto

Aka Manto, adalah roh yang biasa bergentayangan di kamar mandi, terutama kamar mandi perempuan. Dalam sebuah versi dia digambarkan, memakai topeng untuk menutupi wajahnya yang tampan. Dan ketika ada seorang perempuan yang kurang beruntung bertemu denganya, akan mendengar suara misterius yang menanyakan sebuah pilihan, “Apa yang kamu sukai, kertas berwana biru atau merah?” Sesuatu yang mengerikan akan terjadi jika perempuan itu memilih warna merah, karena itu berarti darah. Aka Manto akan mecelakai seseorang dengan sadis, apapun yang membuat korbannya berdarah. Dan jika perempuan sial itu memilih warna biru, maka ia akan dicekik hingga mati, atau cara apapun yang membunuh tanpa mengeluarkan darah.



Dalam versi lainnya, Aka Manto hanya akan menawarkan rompi warna merah lalu akan merobek kulit punggung korbannya. Salah satu cara untuk menghindarinya adalah tidak menjawab dan merespon apapun yang ditawarkannya.

Teke Teke

Ia adalah hantu yang telah menjadi urban legend di Jepang. Konon, ia menjelajah dari satu stasiun ke stasiun lainnya.

 Kenapa? Menurut legenda, Teke Teke meninggal di stasiun akibat ulah iseng teman-teman sekolahnya. Semasa hidupnya, Teke Teke adalah seorang gadis sekolahan yang penakut dan pemalu. Karena sifatnya inilah, ia selalu digoda teman-temannya.

Namun, suatu waktu, lelucon untuk menggodanya terlampau berlebihan. Saat sedang berdiri di stasiun menunggu kereta api, kawannya meletakkan seekor jangkrik di bahunya. Tentu saja, hal ini membuatnya terkejut dan ketakutan setengah mati.
Akibatnya pun fatal. Ia terjerembab jatuh ke rel kereta api dan sesaat. Kemudian, shinkansen (kereta api tercepat di Jepang) menyambar tubuh gadis malang itu. Ia mati seketika. Dan tubuhnya pun ditemukan hancur terbelah dua.

Pembunuhan tanpa sengaja itu, membuat arwahnya tak tenang. Kini ia menghantui stasiun kereta api di Jepang. Ia berjalan dengan menyeret siku atau tangannya. Orang yang bertemu dengannya akan dibunuh dengan sabit dengan kecepatan shinkansen untuk membuat korban merasa kesakitan.

Orang-orang menamainya Teke Teke atau Bata karena suara yang ditimbulkannya saat menyeret tangan atau sikunya.

Misteri Puisi Tomino

Tomino adalah sebuah urban legend dari Jepang tentang sebuah puisi yang dapat membunuh siapa pun yang membacanya dengan keras-keras.

Di dunia ini ternyata ada sebuah peraturan di mana aturan itu tidak boleh mengucapkan sesuatu dengan keras dan lantang, peraturan ini telah di buat dalam sebuah puisi dari Jepang yang berjudul "Tomino" atau bahasa lainya Neraka Tomino. Tomino adalah salah satu sebuah urban legend yang terkenal dari Jepang yang menurut legenda jika kalian membaca puisi ini dengan keras dan lantang, maka suatu bencana akan datang ke siapapun yang membaca puisi ini, kalian akan merasa sakit/tersiksa bahkan dapat melukai diri sendiri. Dan yang paling terburuk adalah berujung dengan kematian.

Ini adalah sebuah puisi Tomino tersebut yang sudah di terjemahkan dari bahasa Jepang ke Indonesia.

Tomino

Tomino dari neraka, sang kakak memuntahkan darah, sang adik meludahkan api, Tomino yang lucu meludahkan sebuah permata yang berharga.

Tomino meninggal sendirian dan dia jatuh ke dalam neraka, neraka yang gelap, dan tanpa iringan bunga. Apakah kakak tertua dari Tomino terkena sebuah hukum cambuk? jumlah bekas memar berwarna merah adalah buktinya, mencambuk, memukul dan berdebar-debar ketakutan.

Jalan menuju neraka yang kekal hanya ada satu cara, yaitu syarat untuk membimbing ke dalam kegelapan di neraka, dari domba yang berwarna emas, dari seekor burung bulbul, berapa banyak benda yang tersisa di dalam tas kulit, siapkan untuk perjalanan yang tak berujung ke dalam neraka.

Musim semi datang dan saatnya kita pergi ke hutan dan ke lembah-lembah, salah satu dari lembah yang gelap itu ternyata sebuah neraka, di dalam kandang seekor burung bulbul, di dalam gerobak domba, di dalam air mata Tomino, sebuah tangisan, seekor burung bulbul, untuk sebuah hutan, sebuah hujan, dan cintamu untuk adikmu.

Gema lolongan tangisan dari neraka, dan bunga darah berwarna merah telah mekar, melalui tujuh gunung dan lembah-lembah di neraka, Tomino memulai perjalanan dengan sendirian, untuk menyambut kamu di dalam neraka, sebuah duri yang berkilauan dari gunung jarum, tusukan tongkat ke dalam daging segar sebagai tanda untuk Tomino yang lucu.

Sungguh puisi yang sangat aneh dan sangat sulit untuk di cerna bagi kita.

Ada seorang saksi dari penyiar radio Jepang berkata : "Aku pernah membacakan puisi Tomino di sebuah program untuk radio online dalam edisi Radio Urban Legends, pada awalnya semuanya normal dan baik-baik saja, namun secara tiba-tiba saja tubuhku menjadi sulit untuk di gerakan, aku hanya bisa membaca setengah dari puisi itu dan kemudian aku menghentikanya. Dua hari kemudian tiba-tiba saja aku mengalami sebuah kecelakaan mobil dan aku mengalami cedera, aku mendapat tujuh jahitan di tubuhku. Aku tidak ingin berpikir bahwa ini adalah karena akibat membaca puisi itu. Tetapi ini sungguh di luar dugaanku.''

トミノの地獄
Tomino no Jigoku (Tomino’s Hell)


西條八十
Saijo Yaso

詩集「砂金」より


姉は血を吐く、妹(いもと)は火吐く、
ane wa chi wo haku, imoto wa hihaku,
His older sister vomited blood, his younger sister vomited fire,

可愛いトミノは 宝玉(たま)を吐く。
kawaii tomino wa tama wo haku
And the cute Tomino vomited glass beads.

ひとり地獄に落ちゆくトミノ、
hitori jihoku ni ochiyuku tomino,
Tomino fell into Hell alone,

地獄くらやみ花も無き。
jigoku kurayami hana mo naki.
Hell is wrapped in darkness and even the flowers don’t bloom.

鞭で叩くはトミノの姉か、
muchi de tataku wa tomino no aneka,
Is the person with the whip Tomino’s older sister,

鞭の朱総(しゅぶさ)が 気にかかる。
muchi no shubusa ga ki ni kakaru.
I wonder who the whip’s shubusa(?) is.

叩けや叩きやれ叩かずとても、
tatake yatataki yare tataka zutotemo,
Hit, hit, without hitting,

無間地獄はひとつみち。
mugen jigoku wa hitotsu michi.
Familiar Hell’s one road.

暗い地獄へ案内(あない)をたのむ、
kurai jigoku e anai wo tanomu,
Would you lead him to the dark Hell,

金の羊に、鶯に。
kane no hitsu ni, uguisu ni.
To the sheep of gold, to the bush warbler.

皮の嚢(ふくろ)にやいくらほど入れよ、
Kawa no fukuro ni yaikura hodoireyo,
I wonder how much he put into the leather pocket,

無間地獄の旅支度。
mugen jigoku no tabishitaku.
For the preparation of the journey in the familiar Hell.

春が 来て候(そろ)林に谿(たに)に、
haru ga kitesoru hayashi ni tani ni,
Spring is coming even in the forest and the steam,

暗い地獄谷七曲り。
kurai jigoku tanina namagari.
Even in the steam of the dark Hell.

籠にや鶯、車にや羊、
kagoni yauguisu, kuruma ni yahitsuji,
The bush arbler in the birdcage, the sheep in the wagon,

可愛いトミノの眼にや涙。
kawaii tomino no me niya namida.
Tears in the eyes of cute Tomino.

啼けよ、鶯、林の雨に
nakeyo, uguisu, hayashi no ame ni
Cry, bush warbler, toward the raining forest

妹恋しと 声かぎり。
imouto koishi to koe ga giri.
He shouts that he misses his little sister.

啼けば反響(こだま)が地獄にひびき、
nakeba kodama ga jigoku ni hibiki,
The crying echo reverberates throughout Hell,

狐牡丹の花がさく。
kitsunebotan no hana ga saku.
The fox penoy blooms.

地獄七山七谿めぐる、
jigoku nanayama nanatani meguru,
Circling around Hell’s seven mountains and seven streams,

可愛いトミノのひとり旅。
kawaii tomino no hitoritabi.
The lonely journey of cute Tomino.

地獄ござらばもて 来てたもれ、
jigoku gozarabamo de kitetamore,
If they’re in Hell bring them to me,

針の御山(おやま)の留針(とめはり)を。
hari no oyama no tomebari wo.
The needle of the graves.

赤い留針だてにはささぬ、
akai tomehari date niwa sasanu,
I won’t pierce with the red needle, 

可愛いトミノのめじるしに。
kawaii tomino no mejirushini.
In the milestones of little Tomino.


Terjemahan puisi Tomino:
Neraka Tomino

Kakak yang memuntahkan darah, adik yang meludahkan api
Tomino yang lucu meludahkan permata yang berharga
Tomino meninggal sendirian dan terjatuh ke dalam neraka
Neraka kegelapan, tanpa dihiasi bunga 
Apakah itu kakak Tomino memegang cambuk?
Jumlah bekas luka berwarna merah sangatlah mengkhawatirkan 
Dicambuk dan dipukul sangatlah mendebarkan,
Jalan menuju neraka yang kekal hanyalah salah satu cara 
Mohon bimbingan ke dalam neraka kegelapan,
Dari domba emas, dan dari burung bulbul 
Berapa banyak yang tersisa dari dalam bungkusan kulit,
Disiapkan untuk perjalanan tak berujung menuju neraka 
Musim semi akan segera datang ke dalam hutan serta lembah,
Tujuh tingkat di dalam gelapnya lembah neraka 
Dalam kandang burung bulbul, dalam gerobak domba,
Di Mata Tomino Yang Lucu Meneteskan airmata  
tangisan burung bulbul, dibalik hujan dan badai
Menyuarakan cintamu untuk adik tersayangmu 
Gema tangisanmu melolong melalui neraka,
serta darah memekarkan bunga merah 
Melalui tujuh gunung dan lembah neraka,
Tomino yang lucu berjalan sendirian 
Untuk menjemputmu ke neraka,
Duri-duri berkilauan dari atas gunung
menancapkan duri ke dalam daging yang segar,
Sebagai tanda untuk Tomino yang lucu

Jumat, 05 Oktober 2012

Yuki Onna (Hantu wanita salju)

Seorang wanita salju bergaun perak yg hidup di gunung yg suka membunuh pemuda yg tertarik kepadanya suatu hari, seorang pemuda yg bernama Mokishi turun gunung untuk kembali ke desanya pada musim dingin yang bersalju. Di perjalanan, ia bertemu dengan seorang wanita cantik berbaju perak yg terduduk di tengah hamparan salju. Gadis itu mengatakan bahwa kakinya terkilir, dan meminta tolong kepada Mokishi untuk mengantarnya pulang, karena kasihan melihat wajah memelas gadis itu, Mokishi bersedia mengantarnya. Ketika Mokishi menanyakan rumah, wanita itu hanya menunjuk ke arah hutan yang lebat dan gelap di depan mereka. Mokishi menyuruh gadis itu naik ke keranjang yang digendongnya dan mulai berjalan menuju rumah gadis itu.

Perjalanan menembus hutan itu amat panjang dan menguras energi Mokishi, kaki2nya nyaris tidak kuat lagi menahan dingin dan lelah. kelelahan itu adalah tujuan sang gadis, yg selalu menyerang mangsanya pada saat mereka sudah tidak mampu berjalan lagi.

Di sela2 perjalanan itu, Mokishi bertanya kepada si gadis apakah mereka tidak salah jalan dan si gadis menjawab tidak. Mokishi merasa adanya keanehan pada si gadis, tapi ia memutuskan untuk meneruskan perjalanan sebelum malam semakin larut. Ia bertanya lagi apakah si gadis merasa lapar? haus? lelah? apakah keranjangnya terlalu sempit? kemudian ia berkata, membesarkan hati gadis itu agar bersabar melanjutkan sampai akhir perjalanan. Si gadis hanya menjawab ya, dg suara yg makin lama makin lemah, dan akhirnya hilang sama sekali.

Mokishi yg heran karena pertanyaannya tidak dijawab menengok ke arah keranjangnya untuk memastikan bahwa si gadis baik2 saja dan mendapati bahwa si gadis tidak ada. Keranjangnya hanya berisi bongkahan salju besar yang terbungkus gaun berwarna perak. Si gadis salju yg dingin dan kejam mencair karena kehangatan hati Mokishi.

Kochisake Onna

Legenda ini dikatakan berasal dari seorang perempuan muda bernama Kuchisake Onna yang hidup ratusan tahun yang lalu sebagai istri atau selir dari seorang samurai. Perempuan ini mempunyai wajah yang sangat cantik, karena itu sang samurai berkata tidak akan ada lagi wanita lain yang akan dicintainya.

Tapi rupanya cinta bertepuk sebelah tangan dan perempuan muda tersebut mengkhianati sang samurai dengan berselingkuh. Ketika rahasia gelapnya diketahui, sang samurai tentu merasa sangat cemburu dan langsung naik darah. Mata hatinya menjadi gelap dan akal sehatnya sirna. Dia langsung mencabut pedangnya dan membelah celah mulut sang perempuan dari telinga kanan ke telinga kiri. Dia lalu berkata, "Siapa yang akan berpikir kalau kamu cantik sekarang?!"

Mulut Kuchisake Onna menganga terbuka lebar, tapi tidak ada suara apapun yang keluar dari mulutnya. Yang ada hanya darah mengalir deras membasahi kimononya. Matanya melotot dan berlinang air mata menandakan bahwa dia sedang menahan rasa sakit yang teramat sangat. Tapi tetap tidak ada suara apapun yang keluar dari mulutnya.

Dibiarkan begitu saja oleh sang samurai selama berjam-jam lamanya, sampai akhirnya dia meninggal dunia. Karena matinya penasaran, arwahnya masih bergentayangan untuk terus mencari sang samurai dan menuntut balas dendam.

Tapi jika korban mengatakan dia tetap cantik untuk kedua kalinya (setelah sang perempuan membuka maskernya), ia mengikuti korban sampai ke rumah dan membunuh mereka di ambang pintu tempat tinggal mereka.Singkat cerita, legenda ini diteruskan turun-temurun sampai sekarang. Mitos yang ada sekarang adalah mitos yang menyatakan bahwa seorang wanita menjelajah di malam hari dengan wajah tertutup oleh masker bedah.

Ketika ia menemukan seorang laki-laki, dia malu-malu akan bertanya, "Apakah aku cantik?" ("Watashi kirei?").

Jika orang itu menjawab "Ya," maka ia akan melepas topeng dan berkata, "Bagaimana kalau sekarang?" ("Kore demo?"). Pada titik ini, jika korban menjawab "Tidak," dia akan membunuh mereka atau memotong mulut mereka menyerupai miliknya dengan gunting atau pisau.

Tapi jika korban mengatakan dia tetap cantik untuk kedua kalinya (setelah sang perempuan membuka maskernya), ia mengikuti korban sampai ke rumah dan membunuh mereka di ambang pintu tempat tinggal mereka.

Misteri Boneka Okiku Yg terus tumbuh Rambutnya

Seorang peneliti jepang mengungkapkan bahwa dari hasil uji forensik rambut yang ditumbuhkan boneka ini sama persis dengan rambut pada anak usia 10 tahun. Nama Okiku ini diambil dari seorang anak yang sedang bermain dengan boneka dengan ukuran tinggi 40 sentimeter, berpakaian kimono dengan mata hitam seperti manik-manik dan rambut yang lebat. Boneka Okiku telah ada di kuil Mannenji di kota Iwamizawa Prefektur Hokkaido) sejak tahun 1938. Awalnya boneka ini dibeli tahun 1918 oleh seorang pemuda bernama Eikichi Suzuki di sapporo, Di sana ia melihat sebuah boneka cantik Jepang dengan Kimono. Boneka ini dibeli Eikichi untuk adiknya yang berumur 2 tahun yang bernama Okiku, anak ini sangat menyenangi boneka ini dan memainkannya setiap hari. Tapi sayang, Okiku meninggal tak lama setelah itu karena demam. Kemudian pada saat pemakamannya, Keluarga ingin memasukkan boneka ke dalam peti mati-nya tapi entah mengapa mereka lupa. Keluarga gadis tersebut kemudian menempatkan boneka itu di altar rumah tangga dan berdoa untuk setiap hari dalam rangka memperingati Okiku. Beberapa waktu kemudian, mereka melihat rambut mulai tumbuh. Menurut cerita ini merupakan roh dari gadis itu yang berlindung di dalam boneka itu. Tahun 1938 keluarga Suzuki pindah ke shakalin, boneka okiku akhirnya dititipkan di kuil Mannenji di Hokkaido. Menurut pendeta di kuil itu, boneka tradisional jepang selalu berambut pendek, dia juga membenarkan kalau rambut boneka okiku terus memanjang, walaupun dipotong terus secara berkala, tapi rambutnya tumbuh terus. Menurut kuil, boneka tradisional awalnya memiliki rambut dipotong pendek, tapi seiring waktu terus bertambah panjang sekitar 25 sentimeter, hingga ke lutut boneka.Meskipun rambut boneka ini dipotong secara berkala , namun menurut cerita rambut tersebut tumbuh lagi. Cerita ini telah menginspirasi berbagai macam film-film horor jepang populer salah satunya adalah film Haunted School dan boneka ini juga ada pada game PS 2 yang berjudul Fatal Frame III The Tormented milik Miku Hinasaki di kamarnya.