Aka Manto, adalah roh yang biasa bergentayangan di kamar mandi,
terutama kamar mandi perempuan. Dalam sebuah versi dia digambarkan,
memakai topeng untuk menutupi wajahnya yang tampan. Dan ketika ada
seorang perempuan yang kurang beruntung bertemu denganya, akan
mendengar suara misterius yang menanyakan sebuah pilihan, “Apa yang
kamu sukai, kertas berwana biru atau merah?” Sesuatu yang mengerikan
akan terjadi jika perempuan itu memilih warna merah, karena itu berarti
darah. Aka Manto akan mecelakai seseorang dengan sadis, apapun yang
membuat korbannya berdarah. Dan jika perempuan sial itu memilih warna
biru, maka ia akan dicekik hingga mati, atau cara apapun yang membunuh
tanpa mengeluarkan darah.
Dalam
versi lainnya, Aka Manto hanya akan menawarkan rompi warna merah lalu
akan merobek kulit punggung korbannya. Salah satu cara untuk
menghindarinya adalah tidak menjawab dan merespon apapun yang
ditawarkannya.
Ia adalah hantu yang telah menjadi urban legend di Jepang. Konon, ia menjelajah dari satu stasiun ke stasiun lainnya.
Kenapa? Menurut legenda, Teke Teke meninggal di stasiun akibat ulah
iseng teman-teman sekolahnya. Semasa hidupnya, Teke Teke adalah seorang
gadis sekolahan yang penakut dan pemalu. Karena sifatnya inilah, ia
selalu digoda teman-temannya.
Namun, suatu waktu, lelucon untuk menggodanya terlampau berlebihan. Saat
sedang berdiri di stasiun menunggu kereta api, kawannya meletakkan
seekor jangkrik di bahunya. Tentu saja, hal ini membuatnya terkejut dan
ketakutan setengah mati.
Akibatnya pun fatal. Ia terjerembab jatuh ke rel kereta api dan sesaat.
Kemudian, shinkansen (kereta api tercepat di Jepang) menyambar tubuh
gadis malang itu. Ia mati seketika. Dan tubuhnya pun ditemukan hancur
terbelah dua.
Pembunuhan tanpa sengaja itu, membuat arwahnya tak tenang. Kini ia
menghantui stasiun kereta api di Jepang. Ia berjalan dengan menyeret
siku atau tangannya. Orang yang bertemu dengannya akan dibunuh dengan
sabit dengan kecepatan shinkansen untuk membuat korban merasa kesakitan.
Orang-orang menamainya Teke Teke atau Bata karena suara yang ditimbulkannya saat menyeret tangan atau sikunya.
Tomino adalah sebuah urban legend dari Jepang tentang sebuah puisi
yang dapat membunuh siapa pun yang membacanya dengan keras-keras.
Di dunia ini ternyata ada sebuah peraturan di mana aturan itu tidak
boleh mengucapkan sesuatu dengan keras dan lantang, peraturan ini telah
di buat dalam sebuah puisi dari Jepang yang berjudul "Tomino" atau
bahasa lainya Neraka Tomino. Tomino adalah salah satu sebuah urban
legend yang terkenal dari Jepang yang menurut legenda jika kalian
membaca puisi ini dengan keras dan lantang, maka suatu bencana akan
datang ke siapapun yang membaca puisi ini, kalian akan merasa
sakit/tersiksa bahkan dapat melukai diri sendiri. Dan yang paling
terburuk adalah berujung dengan kematian.
Ini adalah sebuah puisi Tomino tersebut yang sudah di terjemahkan dari bahasa Jepang ke Indonesia.
Tomino
Tomino dari neraka, sang kakak memuntahkan darah, sang adik
meludahkan api, Tomino yang lucu meludahkan sebuah permata yang
berharga.
Tomino meninggal sendirian dan dia jatuh ke dalam neraka, neraka yang
gelap, dan tanpa iringan bunga. Apakah kakak tertua dari Tomino terkena
sebuah hukum cambuk? jumlah bekas memar berwarna merah adalah buktinya,
mencambuk, memukul dan berdebar-debar ketakutan.
Jalan menuju neraka yang kekal hanya ada satu cara, yaitu syarat
untuk membimbing ke dalam kegelapan di neraka, dari domba yang berwarna
emas, dari seekor burung bulbul, berapa banyak benda yang tersisa di
dalam tas kulit, siapkan untuk perjalanan yang tak berujung ke dalam
neraka.
Musim semi datang dan saatnya kita pergi ke hutan dan ke
lembah-lembah, salah satu dari lembah yang gelap itu ternyata sebuah
neraka, di dalam kandang seekor burung bulbul, di dalam gerobak domba,
di dalam air mata Tomino, sebuah tangisan, seekor burung bulbul, untuk
sebuah hutan, sebuah hujan, dan cintamu untuk adikmu.
Gema lolongan tangisan dari neraka, dan bunga darah berwarna merah
telah mekar, melalui tujuh gunung dan lembah-lembah di neraka, Tomino
memulai perjalanan dengan sendirian, untuk menyambut kamu di dalam
neraka, sebuah duri yang berkilauan dari gunung jarum, tusukan tongkat
ke dalam daging segar sebagai tanda untuk Tomino yang lucu.
Sungguh puisi yang sangat aneh dan sangat sulit untuk di cerna bagi kita.
Ada seorang saksi dari penyiar radio Jepang berkata : "Aku pernah
membacakan puisi Tomino di sebuah program untuk radio online dalam edisi
Radio Urban Legends, pada awalnya semuanya normal dan baik-baik saja,
namun secara tiba-tiba saja tubuhku menjadi sulit untuk di gerakan, aku
hanya bisa membaca setengah dari puisi itu dan kemudian aku
menghentikanya. Dua hari kemudian tiba-tiba saja aku mengalami sebuah
kecelakaan mobil dan aku mengalami cedera, aku mendapat tujuh jahitan di
tubuhku. Aku tidak ingin berpikir bahwa ini adalah karena akibat
membaca puisi itu. Tetapi ini sungguh di luar dugaanku.''
トミノの地獄 Tomino no Jigoku (Tomino’s Hell) — 西條八十 Saijo Yaso 詩集「砂金」より — 姉は血を吐く、妹(いもと)は火吐く、 ane wa chi wo haku, imoto wa hihaku, His older sister vomited blood, his younger sister vomited fire, 可愛いトミノは 宝玉(たま)を吐く。 kawaii tomino wa tama wo haku And the cute Tomino vomited glass beads. ひとり地獄に落ちゆくトミノ、 hitori jihoku ni ochiyuku tomino, Tomino fell into Hell alone, 地獄くらやみ花も無き。 jigoku kurayami hana mo naki. Hell is wrapped in darkness and even the flowers don’t bloom. 鞭で叩くはトミノの姉か、 muchi de tataku wa tomino no aneka, Is the person with the whip Tomino’s older sister, 鞭の朱総(しゅぶさ)が 気にかかる。 muchi no shubusa ga ki ni kakaru. I wonder who the whip’s shubusa(?) is. 叩けや叩きやれ叩かずとても、 tatake yatataki yare tataka zutotemo, Hit, hit, without hitting, 無間地獄はひとつみち。 mugen jigoku wa hitotsu michi. Familiar Hell’s one road. 暗い地獄へ案内(あない)をたのむ、 kurai jigoku e anai wo tanomu, Would you lead him to the dark Hell,
金の羊に、鶯に。 kane no hitsu ni, uguisu ni. To the sheep of gold, to the bush warbler. 皮の嚢(ふくろ)にやいくらほど入れよ、 Kawa no fukuro ni yaikura hodoireyo, I wonder how much he put into the leather pocket,
無間地獄の旅支度。 mugen jigoku no tabishitaku. For the preparation of the journey in the familiar Hell. 春が 来て候(そろ)林に谿(たに)に、 haru ga kitesoru hayashi ni tani ni, Spring is coming even in the forest and the steam, 暗い地獄谷七曲り。 kurai jigoku tanina namagari. Even in the steam of the dark Hell. 籠にや鶯、車にや羊、 kagoni yauguisu, kuruma ni yahitsuji, The bush arbler in the birdcage, the sheep in the wagon, 可愛いトミノの眼にや涙。 kawaii tomino no me niya namida. Tears in the eyes of cute Tomino. 啼けよ、鶯、林の雨に nakeyo, uguisu, hayashi no ame ni Cry, bush warbler, toward the raining forest 妹恋しと 声かぎり。 imouto koishi to koe ga giri. He shouts that he misses his little sister. 啼けば反響(こだま)が地獄にひびき、 nakeba kodama ga jigoku ni hibiki, The crying echo reverberates throughout Hell, 狐牡丹の花がさく。 kitsunebotan no hana ga saku. The fox penoy blooms. 地獄七山七谿めぐる、 jigoku nanayama nanatani meguru, Circling around Hell’s seven mountains and seven streams, 可愛いトミノのひとり旅。 kawaii tomino no hitoritabi. The lonely journey of cute Tomino. 地獄ござらばもて 来てたもれ、 jigoku gozarabamo de kitetamore, If they’re in Hell bring them to me,
針の御山(おやま)の留針(とめはり)を。 hari no oyama no tomebari wo. The needle of the graves. 赤い留針だてにはささぬ、 akai tomehari date niwa sasanu, I won’t pierce with the red needle, 可愛いトミノのめじるしに。 kawaii tomino no mejirushini. In the milestones of little Tomino.
Terjemahan puisi Tomino:
Neraka Tomino
Kakak yang memuntahkan darah, adik yang meludahkan api Tomino yang lucu meludahkan permata yang berharga Tomino meninggal sendirian dan terjatuh ke dalam neraka Neraka kegelapan, tanpa dihiasi bunga Apakah itu kakak Tomino memegang cambuk? Jumlah bekas luka berwarna merah sangatlah mengkhawatirkan Dicambuk dan dipukul sangatlah mendebarkan, Jalan menuju neraka yang kekal hanyalah salah satu cara Mohon bimbingan ke dalam neraka kegelapan, Dari domba emas, dan dari burung bulbul Berapa banyak yang tersisa dari dalam bungkusan kulit, Disiapkan untuk perjalanan tak berujung menuju neraka Musim semi akan segera datang ke dalam hutan serta lembah, Tujuh tingkat di dalam gelapnya lembah neraka Dalam kandang burung bulbul, dalam gerobak domba, Di Mata Tomino Yang Lucu Meneteskan airmata tangisan burung bulbul, dibalik hujan dan badai Menyuarakan cintamu untuk adik tersayangmu Gema tangisanmu melolong melalui neraka, serta darah memekarkan bunga merah Melalui tujuh gunung dan lembah neraka, Tomino yang lucu berjalan sendirian Untuk menjemputmu ke neraka, Duri-duri berkilauan dari atas gunung menancapkan duri ke dalam daging yang segar, Sebagai tanda untuk Tomino yang lucu
Seorang wanita salju bergaun perak yg hidup di gunung yg suka membunuh pemuda yg tertarik kepadanya suatu hari, seorang pemuda yg bernama Mokishi turun gunung untuk kembali
ke desanya pada musim dingin yang bersalju. Di perjalanan, ia bertemu
dengan seorang wanita cantik berbaju perak yg terduduk di tengah
hamparan salju. Gadis itu mengatakan bahwa kakinya terkilir, dan meminta
tolong kepada Mokishi untuk mengantarnya pulang, karena kasihan melihat wajah memelas gadis itu, Mokishi bersedia
mengantarnya. Ketika Mokishi menanyakan rumah, wanita itu hanya menunjuk
ke arah hutan yang lebat dan gelap di depan mereka. Mokishi menyuruh
gadis itu naik ke keranjang yang digendongnya dan mulai berjalan menuju
rumah gadis itu.
Perjalanan menembus hutan itu amat panjang dan menguras energi Mokishi, kaki2nya nyaris tidak kuat lagi menahan dingin dan lelah. kelelahan itu
adalah tujuan sang gadis, yg selalu menyerang mangsanya pada saat mereka
sudah tidak mampu berjalan lagi.
Di sela2 perjalanan itu, Mokishi bertanya kepada si gadis apakah mereka
tidak salah jalan dan si gadis menjawab tidak. Mokishi merasa adanya
keanehan pada si gadis, tapi ia memutuskan untuk meneruskan perjalanan
sebelum malam semakin larut. Ia bertanya lagi apakah si gadis merasa
lapar? haus? lelah? apakah keranjangnya terlalu sempit? kemudian ia
berkata, membesarkan hati gadis itu agar bersabar melanjutkan sampai
akhir perjalanan. Si gadis hanya menjawab ya, dg suara yg makin lama
makin lemah, dan akhirnya hilang sama sekali.
Mokishi yg heran karena pertanyaannya tidak dijawab menengok ke arah
keranjangnya untuk memastikan bahwa si gadis baik2 saja dan mendapati
bahwa si gadis tidak ada. Keranjangnya hanya berisi bongkahan salju
besar yang terbungkus gaun berwarna perak. Si gadis salju yg dingin dan
kejam mencair karena kehangatan hati Mokishi.
Legenda ini dikatakan berasal dari seorang perempuan muda bernama
Kuchisake Onna yang hidup ratusan tahun yang lalu sebagai istri atau
selir dari seorang samurai. Perempuan ini mempunyai wajah yang sangat
cantik, karena itu sang samurai berkata tidak akan ada lagi wanita lain
yang akan dicintainya.
Tapi rupanya cinta bertepuk sebelah tangan dan perempuan muda tersebut
mengkhianati sang samurai dengan berselingkuh. Ketika rahasia gelapnya
diketahui, sang samurai tentu merasa sangat cemburu dan langsung naik
darah. Mata hatinya menjadi gelap dan akal sehatnya sirna. Dia langsung
mencabut pedangnya dan membelah celah mulut sang perempuan dari telinga
kanan ke telinga kiri. Dia lalu berkata, "Siapa yang akan berpikir kalau kamu cantik sekarang?!"
Mulut Kuchisake Onna menganga terbuka lebar, tapi tidak ada suara apapun
yang keluar dari mulutnya. Yang ada hanya darah mengalir deras
membasahi kimononya. Matanya melotot dan berlinang air mata menandakan
bahwa dia sedang menahan rasa sakit yang teramat sangat. Tapi tetap
tidak ada suara apapun yang keluar dari mulutnya.
Dibiarkan begitu saja oleh sang samurai selama berjam-jam lamanya,
sampai akhirnya dia meninggal dunia. Karena matinya penasaran, arwahnya
masih bergentayangan untuk terus mencari sang samurai dan menuntut balas
dendam.
Tapi jika korban mengatakan dia tetap cantik untuk kedua kalinya
(setelah sang perempuan membuka maskernya), ia mengikuti korban sampai
ke rumah dan membunuh mereka di ambang pintu tempat tinggal
mereka.Singkat cerita, legenda ini diteruskan turun-temurun sampai
sekarang. Mitos yang ada sekarang adalah mitos yang menyatakan bahwa
seorang wanita menjelajah di malam hari dengan wajah tertutup oleh
masker bedah.
Ketika ia menemukan seorang laki-laki, dia malu-malu akan bertanya, "Apakah aku cantik?" ("Watashi kirei?").
Jika orang itu menjawab "Ya," maka ia akan melepas topeng dan berkata,
"Bagaimana kalau sekarang?" ("Kore demo?"). Pada titik ini, jika korban
menjawab "Tidak," dia akan membunuh mereka atau memotong mulut mereka
menyerupai miliknya dengan gunting atau pisau.
Tapi jika korban mengatakan dia tetap cantik untuk kedua kalinya
(setelah sang perempuan membuka maskernya), ia mengikuti korban sampai
ke rumah dan membunuh mereka di ambang pintu tempat tinggal mereka.
Seorang peneliti jepang mengungkapkan bahwa dari hasil uji forensik rambut yang ditumbuhkan boneka ini sama persis dengan rambut pada anak usia 10 tahun. Nama Okiku ini diambil dari seorang anak yang sedang bermain dengan boneka dengan ukuran tinggi 40 sentimeter, berpakaian kimono dengan mata hitam seperti manik-manik dan rambut yang lebat. Boneka Okiku telah ada di kuil Mannenji di kota Iwamizawa Prefektur Hokkaido) sejak tahun 1938.
Awalnya boneka ini dibeli tahun 1918 oleh seorang pemuda bernama Eikichi Suzuki di sapporo, Di sana ia melihat sebuah boneka cantik Jepang dengan Kimono. Boneka ini dibeli Eikichi untuk adiknya yang berumur 2 tahun yang bernama Okiku, anak ini sangat menyenangi boneka ini dan memainkannya setiap hari. Tapi sayang, Okiku meninggal tak lama setelah itu karena demam. Kemudian pada saat pemakamannya, Keluarga ingin memasukkan boneka ke dalam peti mati-nya tapi entah mengapa mereka lupa. Keluarga gadis tersebut kemudian menempatkan boneka itu di altar rumah tangga dan berdoa untuk setiap hari dalam rangka memperingati Okiku.
Beberapa waktu kemudian, mereka melihat rambut mulai tumbuh. Menurut cerita ini merupakan roh dari gadis itu yang berlindung di dalam boneka itu. Tahun 1938 keluarga Suzuki pindah ke shakalin, boneka okiku akhirnya dititipkan di kuil Mannenji di Hokkaido. Menurut pendeta di kuil itu, boneka tradisional jepang selalu berambut pendek, dia juga membenarkan kalau rambut boneka okiku terus memanjang, walaupun dipotong terus secara berkala, tapi rambutnya tumbuh terus. Menurut kuil, boneka tradisional awalnya memiliki rambut dipotong pendek, tapi seiring waktu terus bertambah panjang sekitar 25 sentimeter, hingga ke lutut boneka.Meskipun rambut boneka ini dipotong secara berkala , namun menurut cerita rambut tersebut tumbuh lagi. Cerita ini telah menginspirasi berbagai macam film-film horor jepang populer salah satunya adalah film Haunted School dan boneka ini juga ada pada game PS 2 yang berjudul Fatal Frame III The Tormented milik Miku Hinasaki di kamarnya.
Teaching Listening should be conducted as effective as possible. An English Teachershould know the principle of teaching Listening, see the twelve principles that should know by teachers in Teaching language.Moerly and Lawrence state that there are some general principle in teaching Listening Comprehension, they are:
Listening
Comprehension lessons must have definite goals, carefully stated.
These goals should fit into the overall curriculum and both teacher
and students should be clearly cognizant of what they are.
Listening
Comprehension lessons should be constructed with careful step by
step planning. Teacher should plan the lesson from the simple
materials to the more complex one, such as: what to listen for,
where to listen, when to listen, how to listen.
Listening Comprehension lesson structure should demand active overt student participation.
Listening
Comprehension lessons should provide a communicative urgency for
remembering in order to develop concentration.
Listening
Comprehension lessons should stress conscious memory work. One of
the goals of listening is to strengthen the students immediate
recall in order to increase their memory spans.
Listening
Comprehension lessons should “teach”, not “test.” By this, Moerly
means that the purpose of checking the students’ answers should be
viewed only as feedback, as way of letting the students find out
how they did and how they are progressing. There should be no
pass/fail attitude associated with the correction of the exercises.
Language instructors are often frustrated by the fact that
students do not automatically transfer the strategies they use when
reading in their native language to reading in a language they are
learning. Instead, they seem to think reading means starting at the
beginning and going word by word, stopping to look up every unknown
vocabulary item, until they reach the end. When they do this, students
are relying exclusively on their linguistic knowledge, a bottom-up
strategy. One of the most important functions of the language
instructor, then, is to help students move past this idea and use
top-down strategies as they do in their native language.
Effective language instructors show students how they can
adjust their reading behavior to deal with a variety of situations,
types of input, and reading purposes. They help students develop a set
of reading strategies and match appropriate strategies to each reading
situation.
Strategies that can help students read more quickly and effectively include
Previewing: reviewing titles, section headings, and photo
captions to get a sense of the structure and content of a reading
selection
Predicting: using knowledge of the subject matter to make
predictions about content and vocabulary and check comprehension; using
knowledge of the text type and purpose to make predictions about
discourse structure; using knowledge about the author to make
predictions about writing style, vocabulary, and content
Skimming and scanning: using a quick survey of the text to
get the main idea, identify text structure, confirm or question
predictions
Guessing from context: using prior knowledge of the subject
and the ideas in the text as clues to the meanings of unknown words,
instead of stopping to look them up
Paraphrasing: stopping at the end of a section to check comprehension by restating the information and ideas in the text
Instructors can help students learn when and how to use reading strategies in several ways.
By modeling the strategies aloud, talking through the
processes of previewing, predicting, skimming and scanning, and
paraphrasing. This shows students how the strategies work and how much
they can know about a text before they begin to read word by word.
By allowing time in class for group and individual
previewing and predicting activities as preparation for in-class or
out-of-class reading. Allocating class time to these activities
indicates their importance and value.
By using cloze (fill in the blank) exercises to review
vocabulary items. This helps students learn to guess meaning from
context.
By encouraging students to talk about what strategies they
think will help them approach a reading assignment, and then talking
after reading about what strategies they actually used. This helps
students develop flexibility in their choice of strategies.
When language learners use reading strategies, they find that
they can control the reading experience, and they gain confidence in
their ability to read the language.
Reading to Learn
Reading is an essential part of language instruction at every level because it supports learning in multiple ways.
Reading to learn the language: Reading material is language
input. By giving students a variety of materials to read, instructors
provide multiple opportunities for students to absorb vocabulary,
grammar, sentence structure, and discourse structure as they occur in
authentic contexts. Students thus gain a more complete picture of the
ways in which the elements of the language work together to convey
meaning.
Reading for content information: Students' purpose for
reading in their native language is often to obtain information about a
subject they are studying, and this purpose can be useful in the
language learning classroom as well. Reading for content information in
the language classroom gives students both authentic reading material
and an authentic purpose for reading.
Reading for cultural knowledge and awareness: Reading
everyday materials that are designed for native speakers can give
students insight into the lifestyles and worldviews of the people whose
language they are studying. When students have access to newspapers,
magazines, and Web sites, they are exposed to culture in all its
variety, and monolithic cultural stereotypes begin to break down.
When reading to learn, students need to follow four basic steps:
Figure out the purpose for reading. Activate background
knowledge of the topic in order to predict or anticipate content and
identify appropriate reading strategies.
Attend to the parts of the text that are relevant to the
identified purpose and ignore the rest. This selectivity enables
students to focus on specific items in the input and reduces the amount
of information they have to hold in short-term memory.
Select strategies that are appropriate to the reading task
and use them flexibly and interactively. Students' comprehension
improves and their confidence increases when they use top-down and
bottom-up skills simultaneously to construct meaning.
Check comprehension while reading and when the reading task
is completed. Monitoring comprehension helps students detect
inconsistencies and comprehension failures, helping them learn to use
alternate strategies.
In the modern age of information, reading truly is a fundamental
survival skill. Here are ten tips that anyone can use to improve their
reading skills:
1. You don't have to be a great reader to get the point.
Some people read fast and remember everything. Others read slowly and
take a couple of times to get all the information. It doesn't matter,
really, so long as when you read, you get the information you're
seeking.
2. Know WHY you're reading.
Are you reading for entertainment or to learn something? Decide why
you're reading before you start and you'll greatly improve your
comprehension and your enjoyment.
3. You don't need to read everything.
Not every magazine, letter, and email you receive contains
information you need. In fact, most of it is simply junk. Throw it away,
hit the delete key! Just doing this will double the amount of time you
have available to read.
4. You don't need to read all of what you DO read.
Do you read every article of every magazine, every chapter of every
book? If so, you're probably spending a lot of time reading stuff you
don't need.
Be choosy: select the chapters and articles that are important. Ignore the rest.
5. Scan before you read.
Look at the table of contents, index, topic headers, photo captions,
etc. These will help you determine if, a) you have a real interest in
this reading, and b) what information you're likely to get from it.
6. Prioritize your reading.
You can't read everything all at once (and wouldn't want to). If it's important, read it now. If it's not, let it wait.
7. Optimize your reading environment.
You'll read faster and comprehend more if you read in an environment that's comfortable for you.
8. Once you start, don't stop!
Read each item straight through. If you finish and have questions, go
back and re-read the pertinent sections. If you don't have questions,
you got what you needed and are ready to move on.
9. Focus.
Remember, you're reading with a purpose, so focus on that purpose and
the material. If you lose interest or keep losing your place, take a
break or read something else. You can keep track of where you are by
following along with your hand. This simple technique helps you focus
and increase your concentration.
10. Practice!
The more you read, the better reader you'll become (and smarter, too)! So, feed your mind: read!
Speaking is the productive skill in the oral mode. It, like the
other skills, is more complicated than it seems at first and involves
more than just pronouncing words.
Listening Situations
There are three kinds of speaking situations in which we find ourselves:
interactive,
partially interactive, and
non-interactive.
Interactive speaking situations include face-to-face conversations
and telephone calls, in which we are alternately listening and speaking,
and in which we have a chance to ask for clarification, repetition, or
slower speech from our conversation partner. Some speaking situations
are partially interactive, such as when giving a speech to a live
audience, where the convention is that the audience does not interrupt
the speech. The speaker nevertheless can see the audience and judge
from the expressions on their faces and body language whether or not he
or she is being understood.
Some few speaking situations may be totally non-interactive, such as when recording a speech for a radio broadcast .
Micro-skills
Here are some of the micro-skills involved in speaking. The speaker has to:
pronounce the distinctive sounds of a language clearly enough so
that people can distinguish them. This includes making tonal
distinctions.
use stress and rhythmic patterns, and intonation patterns of the
language clearly enough so that people can understand what is said.
use the correct forms of words. This may mean, for example, changes in the tense, case, or gender.
put words together in correct word order.
use vocabulary appropriately.
use the register or language variety that is appropriate to the situation and the relationship to the conversation partner.
make clear to the listener the main sentence constituents, such as subject, verb, object, by whatever means the language uses.
make the main ideas stand out from supporting ideas or information.
make the discourse hang together so that people can follow what you are saying.
Skills that enable an individual to write lucidly, coherently, and grammatically, or to handwrite legibly with ease and speed.
English is the foremost spoken language in the whole world.
That's why it is absolutely crucial for you to know how to develop good
writing skills in English. Unfortunately, not everything can be learned
from the classroom. A little extra help can go a long way.
Here are some ways on how to develop good writing skills in English.
1) Read Books.
If
you're an avid reader, then this should not be a problem for you.
Reading books helps you get a better grasp of the English language.
You're able to see how people use certain words or construct sentences
apart from the examples on your language handout or references. Plus,
you'll also gain more confidence in your own writing style.
If
you're not a fan of books, you can always read short stories or feature
articles online. Even some magazines will help you develop good writing
skills in English.
2) Start Writing.
If you want to develop
good writing skills in English, you're going to have to write something
at some point. A lot of people who keep journals are able to practice
their English very well. I suggest you do the same as well.
If you
prefer typing to actual writing, that's not a problem either. Your
writing skills will not be impeded by whatever method you choose to use.
Writing in a notebook will not necessarily make you a better writer
than typing on your computer. However, stick to the one you're more
comfortable with.
If you don't want to write a diary, try writing
essays. In my case, I often enjoy writing "what if" essays. Ask yourself
a "what if" question and answer it in essay form. This way, you won't
run out of ideas and tire of the exercise immediately.
3) Put Your Work Out There.
Part
of the ways on how to develop good writing skills in English is
feedback. How else would you know how good or bad your work is unless
you show it to others? A lot of people fear this stage because they
don't really want to hear others criticize their work.
However,
that is part and parcel of the whole process. It's like the story of
"The Emperor's New Clothes." Do you really want to live the rest of your
life wearing no clothes just because you can't handle a little honesty?
It's
natural to be a little apprehensive about showing your work to others,
which is why I suggest you only show it to those people who you really
trust. They will give you the honest feedback you need without mocking
you for your efforts.
Even successful authors need to keep
learning how to develop good writing skills in English. You can't remain
stagnant just because you're too lazy to read or write or too afraid to
hear what other people think. You have a lot more potential than you
realize.
Legenda perkotaan adalah legenda kontemporer, bentuk modern
dari cerita rakyat atau mitologi yang menimbulkan ketakutan. Meskipun pada
awalnya, seperti obrolan biasa dari cerita rakyat, yang berjalan dari mulut ke
mulut, sekarang teknologi modern melihat penyebaran cerita ini melalui bentuk
baru komunikasi dan media. Sekarang ini penyebaran cerita bisa melalui email
berantai dan berbagai situs jaringan sosial, yang bisa menambahkan kesan ekstra
ngeri apabila ada pesan tambahan: jika berita ini tidak diteruskan ke beberapa
orang, maka akan ada pembalasan dendam psikis yang akan menimpa sial pembaca. Kebanyakan
legenda perkotaan ceritanya berubah dari waktu ke waktu dan bervariasi
tergantung dimana diceritakan. Biasanya cerita ini diceritakan dari 'teman ke teman'.
Salah satu contohnya adalah hantu di taman bermain, dan banyak lagi. Legenda
perkotaan selalu menakutkan.
Bloody Mary
Diceritakan
di internet, 16 Feb. 1994:
"Ketika saya berusia 9 tahun, saya pergi ke pesta ultah
seorang teman. Disana kebetulan sudah ada 10 anak perempuan lain. Sekitar
tengah malam, kami memutuskan untuk bermain Mary Worth (salah satu permainan
anak-anak di Amerika). Beberapa dari kami tidak pernah mendengar tentang
permainan ini, jadi salah satu anak menceritakannya.
Mary Worth hidup pada zaman dulu. Ia adalah seorang
perempuan muda yang cantik. Suatu hari dia mengalami kecelakaan yang mengerikan
yang menyebabkan wajahnya menjadi sangat buruk sehingga tidak seorangpun mau
melihatnya. Setelah kejadian itu ia tidak diperbolehkan melihat wajahnya di
cermin karena dikhawatirkan ia bisa menjadi gila. Sebelumnya, ia dikenal suka
menghabiskan waktunya di depan cermin kamarnya mengagumi kecantikannya.
Suatu malam, setelah semua orang di rumah tidur, karena
tidak dapat memendam rasa penasaran yang sudah sekian lama, Mary diam-diam
pergi ke ruangan yang ada cermin. Segera ia melihat wajahnya, lalu spontan ia
berteriak sekencang-kencangnya dan menangis terisak. Ini adalah momen dimana ia
benar-benar merasa putus asa dan menginginkan wajahnya kembali seperti semula,
akhirnya ia berjalan masuk ke dalam cermin untuk menemukan kembali wajah
cantiknya, sambil bersumpah untuk membuat buruk wajah orang yang datang
mencarinya di cermin.
Setelah mendengar cerita ini, yang membuat bulu kuduk
merinding, kami memutuskan untuk mematikan semua lampu dan mencoba permainan
ini. Kami semua mengelilingi cermin dan mulai mengucapkan "Mary Worth,
Mary Worth, I believe in Mary Worth" (Mary Worth, Mary Worth, saya
percaya Mary Worth). Setelah tujuh kali kami mengucapkan kata-kata tersebut,
salah satu anak yang berada di depan cermin berteriak dan berbalik menjauhi
cermin. Ia berteriak sangat keras sehingga ibu temanku segera datang ke ruangan
tempat kami berada. Segera ia menghidupkan semua lampu dan melihat anak ini
meringkuk di pojok sambil terus berteriak. Ibu temanku membalikkan tubuh anak
ini untuk mencari tahu apa yang terjadi dan melihat ada bekas cakaran kuku
panjang di pipi kanan anak ini. Saya tidak akan pernah lupa wajahnya selama
saya hidup!!"
Sebuah
kisah yang membuat pendengar menjadi takut melihat bayangannya sendiri di
cermin. Ada sesuatu yang secara inheren menakutkan mengenai gagasan
tentang sesuatu yang keluar dari layar cermin atau televisi, seolah ada dunia
paralel, atau mungkin dunia yang berseberangan dengan kita, seperti yang ada di
film-film seperti 'The Ring'. Ide dunia paralel, terkesan menunjukkan kita
representasi terdekat akan neraka. Bloody Mary melahirkan gagasan bahwa roh-roh
jahat dari dunia ditangkap dalam sebuah kaca yang menangkap gambar kita
sendiri, dan seolah-olah menunjukkan bahwa mungkin, setelah kematian, kita akan
menemukan diri kita terperangkap di balik kaca.
The Body in the Bed
Diceritakan oleh Autumn Murphy...
"Sepasang pria dan wanita pergi
ke Las Vegas dalam rangka bulan madu, dan menyewa kamar mewah di sebuah hotel.
Ketika mereka masuk ke kamar hotel, mereka mencium bau busuk. Si suami
mendatangi resepsionis dan minta berbicara pada manajer hotel. Ia menjelaskan
bahwa kamar mereka berbau sangat busuk dan mereka ingin pindah kamar. Si
manajer meminta maaf dan memberitahu pria ini bahwa semua kamar sudah dibooking
karena ada acara khusus di hotel tersebut. Lalu manajer menawarkan suami istri
ini untuk makan malam dahulu dan mengatakan bahwa ia akan mengirim pelayan hotel
untuk membersihkan kamar mereka sekaligus menghilangkan bau busuk tersebut.
Setelah makan malam pasangan ini
kembali ke kamar mereka. Namun didalam kamar mereka masih mencium bau busuk
tadi. Sekali lagi si suami ke resepsionis dan mengatakan pada manajer hotel
bahwa kamar mereka masih bau busuk. Si manajer mengatakan pada pria ini bahwa
ia akan mencoba mencari kamar di hotel lain untuk mereka. Lalu manajer hotel
mengontak setiap hotel yang ada di daftarnya, tapi semua hotel telah dibooking
karena ada acara khusus. Si manajer memberitahu pasangan ini bahwa ia tidak
dapat menemukan satu kamar hotel pun dimana-mana, tapi ia akan mencoba
membersihkan kamar mereka kembali. Pasangan ini akhirnya memutuskan untuk
berjalan-jalan sebentar dan memberi waktu pihak hotel membersihkan kamar mereka
selama dua jam sebelum mereka kembali.
Ketika pasangan tersebut pergi, si
manajer dan semua pelayan hotel pergi ke kamar suami istri ini untuk mencari
tahu penyebab ruangan ini berbau busuk. mereka mencari ke seluruh sudut ruangan
dan tidak menemukan apapun, lalu pelayan hotel mengganti sprei, handuk,
menurunkan korden dan memasang yang baru, membersihkan karpet dan ruangan kamar
lagi dengan produk pembersih terbaik yang mereka punya. Setelah dua jam
pasangan ini kembali ke kamar dan lagi-lagi masih tercium bau busuk. Si suami
benar-benar marah, akhirnya ia memutuskan untuk mencari tahu sendiri penyebab
bau busuk ini. Ia mulai menyobek kain sprei." "Ketika ia mengangkat kasur dari ranjangnya, ia menemukan sesosok mayat
wanita."
Ini harus dihitung
sebagai salah satu yang paling mengerikan dari Legends Perkotaan karena
merupakan satu-satunya yang memiliki landasan faktual. Meskipun tidak ada
insiden yang mencerminkan yang satu ini (tidak ada laporan kejadian di Vegas),
namun ada banyak laporan cerita serupa muncul di surat kabar di seluruh Amerika
Serikat.
Pada 1999, Burgen Record melaporkan
insiden yang dialami dua turis Jerman, yang komplain karena kamar hotel tempat
mereka menginap tercium bau anyir. Meskipun mereka komplain, pasangan ini tetap
menginap di kamar tersebut, tidur di atas mayat yang telah membusuk, yaitu Saul
Hernandez, 64, yang ditemukan di balik tempat tidur di Hotel Burgundy Motor
Inn, Atlantic City, Amerika.
Cerita terbaru terkait mayat dibawah kasur dilaporkan terjadi pada maret 2010
di Memphis. Dilaporkan oleh ABC Eyewitness News.
"Pada
15 Maret, polisi dipanggil ke kamar 222 di hotel Budget Inn, dimana ditemukan
tubuh Sony Millbrook di bawah tempat tidur. Polisi mengatakan ia ditemukan
di dalam kotak besi yang terletak langsung di tanah setelah seseorang
melaporkan mencium bau aneh.
Kamar 222, berdasarkan keterangan
polisi, telah disewakan sebanyak 5 kali dan sering dibersihkan oleh karyawan
hotel sejak Millbrook dilaporkan hilang. Polisi bagian pembunuhan mengatakan Millbrook kemungkinan dibunuh."
Ini adalah fakta mengerikan dibalik mitos yang
berlaku di metropolitan yang menjadikan hal satu ini sebagai Legenda Perkotaan
yang diperbincangkan baru-baru ini.
The Clown Statue
"Temannya temanku biasa menjadi
babysitter ketika remaja. Majikannya sangat kaya dan tinggal di rumah yang
sangat besar di pinggiran kota. Saya rasa istrinya adalah dokter dan si suami
adalah partner di beberapa firma hukum, jadi tentu mereka memiliki pendapatan
yang besar. Memang menyenangkan tinggal di rumah itu, damai, tetapi sayang agak
sedikit jauh.
Rumah ini agak unik; karena memiliki
ruangan yang sangat banyak. Anda dapat dengan mudah tersesat di tempat ini.
Pemilik rumah ini sangat tegas orangnya, terutama berkaitan dengan isi rumah.
Didalamnya juga ada sejumlah besar barang-barang peninggalan keluarga terletak
di sekitar tempat ini.
Bagaimanapun, suatu malam pasangan
suami istri pemilik rumah ini keluar untuk mengadakan pesta makan malam dan
giliran si babysitter tinggal di rumah untuk mengurus anak-anak. Seperti saya
bilang tadi, pria pemilik rumah sangat tegas dan tidak membolehkan wanita ini
(baca: babysitter) berkeliling rumah karena takut akan merusak barang-barang
antik yang ada di rumah itu, jadi pria ini berpesan bahwa gadis ini harus
berdiam di ruang tamu. Di ruang tamu ini ada dapur dan TV layar lebar, jadi
memang sengaja diberi fasilitas tersebut supaya si babysitter tidak stres dan
tetap terhibur. Jadi suami istri ini pergi dan, selayaknya keluarga yang disiplin, anak-anak
langsung pergi tidur. Gadis babysitter ini pun mulai menonton TV di ruangannya,
sambil makan snack. Tidak lama ia mulai merasa tidak nyaman. Disana, di salah
satu sudut ruangan ini, ada patung badut yang besar dan jelek. Sepertinya
patung ini adalah salah satu barang antik dari abad 20, seluruh tubuhnya kotor
dan terselimuti sesuatu seperti minyak.
Gadis ini tidak bisa menahan perasaannya bahwa patung ini melihat dia. Ia
mencoba untuk tidak menghiraukannya, tapi ia benar-benar merasa bahwa mata
patung itu melotot kepadanya. gadis ini akhirnya tidak kuat, ia mengambil
ponselnya dan pergi ke toilet di ruang sebelah. Di kepalanya wanita ini
berfikir mungkin dia gila, merasa bahwa patung dapat mendengarnya, benar-benar
pemikiran yang konyol, tapi bagaimanapun wanita ini pergi.
'Hey. Ini Sarah. Dengar, saya
benar-benar minta maaf menelpon anda seperti ini tapi patung badut milik anda
di ruang tamu, benar-benar membuat saya tidak nyaman. Bolehkah saya pindah ke
ruangan lain atau setidaknya saya tutupi patung itu dengan selimut atau
apalah?'
Setelah lama terdiam, pria pemilik
rumah menjawab.
Oke sarah, saya minta kamu pergi ke
kamar anak-anak, bawa mereka ke mobilmu dan pergilah ke rumah tetangga
terdekat. Ketika kamu sampai disana, telpon polisi.' Akhirnya tanpa berpikir panjang lagi gadis ini membawa serta anak-anak dan
pergi dari rumah itu.
Ternyata anak-anak juga pernah
komplain bahwa ada badut yang melihat mereka tidur di kamarnya. Namun ayahnya
tidak menanggapi serius cerita anak-anaknya ini, sampai akhirnya dia percaya
ketika babysitternya pun mengalami hal yang sama. Cerita mengatakan bahwa
polisi setelah mencari di seluruh rumah, ternyata mereka tidak menemukan badut
tersebut. Badut itu tidak tertangkap."
Takut badut, atau Coulrophobia, salah satu bentuk
phobia aneh disamping phobia yang lain. Ketakutan akan sosok badut ini
berhubungan dengan novel terkenal karya Stephen King, yaang berjudul 'It',
dimana dikisahkan tujuh anak yang diteror oleh sesosok yang muncul dalam bentuk
badut. Senyuman lebar dan make up dari badut, lebih dikenal di film Batman,
yaitu si psikopat Joker. Mungkin karena topeng dan wajah inosens yang
direpresentasikan melalui make up yang membuat badut terlihat sangat
mengerikan.
Legenda perkotaan satu ini menakutkan bagi para babysitter, sekaligus juga bagi
anak-anak. Bagaimanapun, ini adalah Legenda Perkotaan yang telah menghantui
para babysitter selama bertahun-tahun dan menjadikan kisah ini sebagai salah
satu Legenda Perkotaan yang mengerikan.
The Killer in the Backseat
"seorang wanita pulang
terlambat dari kerja, oleh karena ia kehabisan persediaan untuk sarapan pagi
besok, di di tengah perjalanan menuju pulang, ia berhenti sebentar untuk
membeli persediaan bahan makanan sebelum ia melaju pulang ke rumah. Pekerjaan
yang dilakukan wanita ini terkadang megharuskan dia lembur, dan ketika dia
pulang jalanan sudah sangat sepi. Ketika dia cukup lama melewati jalanan yang
lengang, tiba-tiba muncul sebuah mobil yang dengan cepat sudah ada di
belakangnya. Mobil tersebut memberi tanda sebelum mengebut dari belakang wanita
ini, terlihat seolah-olah akan menyalip namun langsung mengerem dan berbelok
kembali di belakang mobil si wanita.
Pengendara mobil ini mulai
mengedip-ngedipkan lampu mobilnya dari belakang mobil si wanita, sehingga
menyilaukan pandangan wanita ini. Dalam keadaan panik, wanita ini langsung
menaikkan kecepatan mobilnya. Benar-benar panik, wanita ini berusaha mengambil
ponselnya, tapi dengan kecepatan tinggi mobilnya ia takut tidak bisa
mengendalikan laju mobil apabila ia menelpon.
Pengemudi di belakang wanita ini
semakin menggila, mengedip-ngedipkan lampu mobilnya dan mengemudi di sebelah
kanan belakang wanita itu. Bahkan pengemudi itu menabrakkan mobilnya beberapa
kali ke mobil wanita itu dari belakang, yang membuat ponsel wanita itu jatuh
dari genggamannya. Wanita ini melaju kencang ke arah pulang, menerobos setiap
lampu merah, dan tetap diikuti oleh mobil di belakangnya. Akhirnya setelah
sampai di rumah, wanita ini segera keluar dari mobilnya dan berlari ke arah
pintu depan rumah dan seketika itu pula mobil yang mengikutinya datang
dibelakangnya. Ketika wanita ini akan memasukkan kunci ke pintu rumah, pengemudi mobil yang
baru tiba ini berteriak.
'Demi Tuhan, kunci pintu
mobil!' Tanpa berfikir lagi, wanita ini melakukannya. Ketika kunci elektronik
berbunyi klik, ia melihat sesosok wajah laki-laki di jendela kursi belakang
mobilnya, melotot ke arah wanita itu dan menggedor jendela kaca dengan
perlahan."
Kisah ini layak ditempatkan sebagai
salah satu Legenda Perkotaan yang mengerikan. Kisah ini memberikan hikmah bagi
banyak orang untuk memeriksa kursi belakang mobil mereka setiap kali mereka
berkendara di malam hari (termasuk saya). Pesan moral yang menarik dari kisah
ini adalah bahwa tidak semua hal yang membuatmu takut itu membahayakanmu.
Ada berbagai macam varian kisah
seperti petugas pom bensin yang terlihat mengerikan mencoba merayu pengemudi
untuk keluar dari mobilnya. Ini adalah kisah yang didesain dengan tujuan
membuat orang mengevaluasi kembali prasangka dan praduga mereka, seperti
petugas pom bensin yang menakutkan sebenarnya adalah seorang individu yang
mencoba menyelamatkan seorang pengemudi dari bahaya yang tidak ia sadari.
Yang perlu digarisbawahi adalah ketakutan
tersembunyi. Kamu merasa aman terkunci dalam mobilmu dan menganggap bahaya
selalu ada diluar. Selama kamu mengunci dirimu dalam mobil, kamu aman dari
berbagai ancaman. Mulai sekarang cobalah untuk merubah pandanganmu mengenai
ancaman, karena sebenarnya orang yang mengunci diri itulah yang dalam bahaya.
Humans
Can Lick, Too
Contoh email yang beredar pada Mei
2001: Subj: DON'T DELETE THIS!!! (it scared the crap outta me)
"Alkisah tersebutlah seorang
gadis muda yang cantik yang tinggal di sebuah kota kecil di selatan
Farmersburg. Pada suatu hari orangtuanya akan pergi sebentar ke kota, jadi
gadis ini ditinggal sendiri di rumah bersama dengan anjingnya, seekor berjenis
collie bertubuh besar. Orangtua gadis ini mengingatkan si gadis agar
mengunci semua jendela dan pintu ketika mereka pergi. Dan sekitar pukul 8 malam
orangtua si gadis pergi. Lalu si gadis mulai mengunci setiap pintu dan jendela.
Tapi ada satu jendela di ruang basement yang tidak tertutup rapat."
"Dengan sekuat tenaga si gadis
mencoba mengunci jendela basement itu, tetapi tidak terkunci. maka ia tinggalkan
jendela itu dan kembali ke atas. Tetapi untuk memastikan agar tidak ada orang
masuk, ia memasang baut mati di pintu basement."
"Setelah makan malam ia
memutuskan untuk langsung pergi tidur malam itu. Pukul 12 tengah malam ia
meringkuk di ranjang bersama anjingnya dan akhirnya tertidur."
"Tetapi tiba-tiba, ia
terbangun. ia menoleh dan melihat jam... pukul 2:30 dinihari. Ia meringkuk
kembali sambil bertanya-tanya dalam hati apa yang membuat dia terbangun.....dan
ia ingat, ternyata ketika ia mendengar suara. Suara cairan menetes. Ia mengira
bahwa tadi ia meninggalkan air keran mengalir, dan menetes ke saluran
pembuangan di kamar mandi. Ia fikir tidak masalah, dan kembali tidur."
"Tapi ia merasa khawatir, lalu
ia menaruh tangannya di pinggir ranjangnya, dan membiarkan anjingnya menjilati
tangannya untuk memastikan bahwa ia terlindungi. Lagi-lagi sekitar pukul 3:45
pagi ia bangun karena mendengar suara tetesan. Ia merasa agak jengkel sekarang,
namun ia memutuskan tidur lagi. Kembali tangannya ia turunkan di pinggir
ranjang dan membiarkan anjingnya menjilatinya. Lalu ia pun tertidur."
"Pukul 6:52 pagi si gadis
bangun... ia bangun tepat pada waktunya untuk menyambut orangtuanya datang.
"Bagus," pikirnya. "Sekarang seseorang bisa memperbaiki keran
yang bocor...'soalnya aku merasa tidak meninggalkan keran menyala." Gadis
ini melangkah ke kamar mandi dan ia melihat anjingnya, dengan kondisi dikuliti
dan tergantung di batang tirai. ternyata suara yang ia dengar semalam adalah
darah anjingnya yang menetes di genangan air di lantai kamar mandi. gadis ini
berteriak lari ke kamarnya untuk mengambil senjata, karena merasa seseorang
masih berada dirumah... ..dan di lantai, di sebelah tempat tidurnya ia melihat
secarik kertas, bertuliskan darah, isinya: MANUSIA JUGA BISA MENJILAT,
CANTIK."
"Sekarang giliran kamu untuk
mengunci semua pintu dan jendela. Surat ini surat berantai yang nyata. Kejadian
ini terjadi beberapa tahun yang lalu, dan seseorang yang membunuh anjing itu
tidak pernah tertangkap. Jika kamu menghapus surat ini, kamu akan mengalami apa
yang gadis dalam cerita di atas alami setahun setelah anjingnya terbunuh. Ia
diperkosa dan dibunuh di kota yang sama, rumah yang sama, seperti anjingnya.
Jangan abaikan surat ini, karena jika kamu melakukannya, sesuatu yang mengerikan
akan terjadi padamu. Kirim surat ini ke 23 orang dan kamu akan diberi
kesempatan untuk hidup. Ingat. Saya berharap tidak akan mendengar lagi cerita
tentang pembunuhan di koran nanti. Dan satu lagi... kamu hanya punya waktu 23
menit... maaf."
Cerita adalah contoh sempurna dari
evolusi Legenda Perkotaan yang berkembang dengan teknis menambahkan semacam
"ancaman" di dalam ceritanya. Ini menunjukkan fenomena populer
diantara pengguna internet, dengan saling mengirimkan email berantai,
umumnya dilakukan para pengguna internet usia remaja yang percaya apabila tidak
mengirim pesan elektronik ini maka kematian akan menimpanya.
Hal menarik mengenai fenomena ini
adalah, ternyata memiliki kesamaan dengan Film 'Nightmare on Elm Street'. Jadi
jika "sesuatu" (salah satu contoh adalah mengirim surat berantai ke
beberapa orang seperti di atas) tidak dilakukan maka si pembunuh akan datang
dalam bentuk gaib untuk mendapatkan korban baru. Ada beberapa faktor yang
melatarbelakangi si pembunuh di film, diantaranya pedofilia dan keinginan untuk
memangsa korban anak-anak (tema yang lazim diantara mitos-mitos metropolitan
ini). Salah satu hal yang paling mencolok dari kesamaan antara kisah di atas
dengan film Nightmare on Elm Street adalah bahwa serangan akan terjadi di waktu
malam, ketika kamu tidur. Terdengar tidak asing?
Dengan perubahan teknologi dan media
yang sangat cepat, maka akan menjadi menarik untuk melihat langkah selanjutnya
dari Legenda Perkotaan ini akan berjalan, dan akan ada inovasi seperti apalagi
untuk membuat legenda ini menjadi lebih menyeramkan lagi.