Seorang wanita salju bergaun perak yg hidup di gunung yg suka membunuh pemuda yg tertarik kepadanya suatu hari, seorang pemuda yg bernama Mokishi turun gunung untuk kembali
ke desanya pada musim dingin yang bersalju. Di perjalanan, ia bertemu
dengan seorang wanita cantik berbaju perak yg terduduk di tengah
hamparan salju. Gadis itu mengatakan bahwa kakinya terkilir, dan meminta
tolong kepada Mokishi untuk mengantarnya pulang, karena kasihan melihat wajah memelas gadis itu, Mokishi bersedia
mengantarnya. Ketika Mokishi menanyakan rumah, wanita itu hanya menunjuk
ke arah hutan yang lebat dan gelap di depan mereka. Mokishi menyuruh
gadis itu naik ke keranjang yang digendongnya dan mulai berjalan menuju
rumah gadis itu.
Perjalanan menembus hutan itu amat panjang dan menguras energi Mokishi, kaki2nya nyaris tidak kuat lagi menahan dingin dan lelah. kelelahan itu
adalah tujuan sang gadis, yg selalu menyerang mangsanya pada saat mereka
sudah tidak mampu berjalan lagi.
Di sela2 perjalanan itu, Mokishi bertanya kepada si gadis apakah mereka
tidak salah jalan dan si gadis menjawab tidak. Mokishi merasa adanya
keanehan pada si gadis, tapi ia memutuskan untuk meneruskan perjalanan
sebelum malam semakin larut. Ia bertanya lagi apakah si gadis merasa
lapar? haus? lelah? apakah keranjangnya terlalu sempit? kemudian ia
berkata, membesarkan hati gadis itu agar bersabar melanjutkan sampai
akhir perjalanan. Si gadis hanya menjawab ya, dg suara yg makin lama
makin lemah, dan akhirnya hilang sama sekali.
Mokishi yg heran karena pertanyaannya tidak dijawab menengok ke arah
keranjangnya untuk memastikan bahwa si gadis baik2 saja dan mendapati
bahwa si gadis tidak ada. Keranjangnya hanya berisi bongkahan salju
besar yang terbungkus gaun berwarna perak. Si gadis salju yg dingin dan
kejam mencair karena kehangatan hati Mokishi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar